Senin, 21 Maret 2011

Kalimat Dasar Bahasa Indonesia

2.1 Unsur – unsur kalimat dasar
1. Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
2. Predikat
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek.
3. Objek
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
4. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini:
1. Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
2. Menempati posisi di belakang predikat.
3. Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
5. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat. misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga.


2.2 Pola kalimat dasar

Kalimat dasar dapat dibedakan menjadi delapan tipe, yaitu:

1. Kalimat dasar berpola SPOK


2. Kalimat dasar berpola SPOPel


3. Kalimat dasar berpola SPO


4. Kalimat dasar berpola SPPel


5. Kalimat dasar berpola SPK


6. Kalimat dasar berpola SP (P: verba)


7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)


8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)


2.3 Macam – macam kalimat

1. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola atau terdiri dari sebuah pola. Kalimat tunggal terdiri dari tiga macam yaitu :

a. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisikan tentang perintah atau suruhan yang ditujukan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Biasanya di akhir kalimat ditambah tanda seru (!).

b. Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian.

c. Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung suatu permintaan supaya kita mengetahui (diberi tahu) tentang sesuatu yang belum diketahui.

2. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari lebih dari satu pola dasar atau kalimat tunggal yang menimbulkan pola baru. Kalimat majemuk terdiri dari ;

a. Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara adalah gabungan dua kalimat tunggal atau lebih yang mempunya hubungan antara pola-pola kalimatnya.

b. Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah suatu kalimat tunggal yang salah satu bagiannya diperluas untuk memerpoleh pola baru atau gabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang dimana kedudukan dari masing-masing kalimat tidak setara.

c. Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang terdiri dari unsur inti dan dua unsur bawahan atau sebaliknya.

2.4 Jenis kata

A. Kata Benda (KB)
Kata benda atau nomina dalam Bahasa Indonesia memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

1. Mengacu pada manusia, binatang, benda, dan pengertian.
2. Berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat yang berpredikat.
3. Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi diingkarkan dengan kata bukan.
4. Dapat diikuti kata sifat baik langsung maupun diikuti dengan kata yang.

Contoh: orang, binatang, benda, dll.


B. Kata Kerja (KK)
Kata kerja dapat dibedakan dengan jenis kata lainnya dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bermakna perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
2. Berfungsi utama sebagai predikat dalam kalimat.
3. Pada umumnya tidak dapat didahului kata yang menyatakan kesangatan (agak,
sangat)

Contoh: membaca, tidur, belajar, makan, dll.

C. Kata Sifat (KS)
Kata sifat adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh kata benda dalam kalimat. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Dapat berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
2. Dapat disertai dengan kata keterangan tingkat bandingan dan kualitas.

Contoh: baik, suka, hebat, jelek, dll.

D. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata benda yang dipakai untuk mengacu atau menggantikan kata benda lain. Kata ganti terdiri atas kata ganti orang, kata ganti penunjuk, dan kata ganti penanya.

a. Kata ganti orang
1. Orang pertama : saya, kami, kita
2. Orang kedua : kamu, anda, kalian
3. Orang ketiga : ia, dia, mereka

b. Kata ganti penunjuk
1. Penunjuk umum : ini, itu
2. Penunjuk tempat : sini, sana
3. Penunjuk ihwal : begini, begitu

c. Kata ganti penanya : siapa, apa, mengapa, dll.

E. Kata Bilangan (K.Bil)

a. Kata bilangan pokok

1. Tentu : satu, dua, tiga,….
2. Tak tentu : banyak, berapa, semua,….
3. Kolektif : kedua … , ketiga ….

b. Kata bilangn tingkat : … pertama, ….kelima

Referensi

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/kalimat_dalam_bahasa_indonesia.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/kalimat-dasar-bahasa-indonesia/
http://nita-afrilia.blogspot.com/2010/10/kalimat-dasar-bahasa-indonesia.html
staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/IKI40921/Struktur-Kalimat.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar